Welcome
Selamat datang parents...
Dearest Smart Mommies and Daddies..
Alhamdulillah Kineta sudah berjalan kurang lebih 2 tahun ... dengan suka cita dan kasih yang tulus, berupaya memberikan layanan sebagai solusi pintar bagi smart parents tentunya..
Kineta merupakan rental perlengkapan bayi yang berlokasi di Bogor. Namun saat ini, selain memberikan layanan rental perlengkapan bayi, kami juga menjual perlengkapan bayi second dengan kondisi yang baik dan juga menjual ex-gift dengan harga miring. :)
* Rental Perlengkapan Bayi
Menanti sang buah hati merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap parents, dan sudah tentu kita ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati kita nanti. Dalam merawat sang buah hati, kita memerlukan perlengkapan yang baik dan memadai bagi kenyamanan sang buah hati, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang baik secara psikis dan motorik.
Kami memperkenalkan rental perlengkapan bayi untuk buah hati Anda. Karena saat ini harga-harga perlengkapan bayi cukup mahal dan hanya dipakai dalam periode tertentu saja, serta space yang dibutuhkan untuk penyimpanan memakan tempat, dengan menyewanya merupakan solusi pintar parents untuk buah hati Anda.
Sebagai informasi, barang-barang yang kami sewakan dalam kondisi baik, bersih dan tentunya steril karena kami melakukan sterilisasi khusus sebelum barang akan disewakan. Smart solutions bukan ??
* Jual Second & Ex-Gift
Jika parents bermaksud untuk memiliki barang-barang perlengkapan bayi dengan harga miring, namun masih dengan kondisi layak dan bersih, atau ingin memberikan kado kepada kolega yang sedang melahirkan, kami menyediakan beberapa pilihan yang bisa menjadi smart solutions. Ex Gift yang masih baik dan layak (masih tersegel) bisa jadi alternatif. Tidak perlu khawatir parents..karena barang-barang tersebut berkualitas dan bersih tentunya.
Salam hangat untuk buah hati Anda....
Kineta
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Dearest Smart Mommies and Daddies..
Alhamdulillah Kineta sudah berjalan kurang lebih 2 tahun ... dengan suka cita dan kasih yang tulus, berupaya memberikan layanan sebagai solusi pintar bagi smart parents tentunya..
Kineta merupakan rental perlengkapan bayi yang berlokasi di Bogor. Namun saat ini, selain memberikan layanan rental perlengkapan bayi, kami juga menjual perlengkapan bayi second dengan kondisi yang baik dan juga menjual ex-gift dengan harga miring. :)
* Rental Perlengkapan Bayi
Menanti sang buah hati merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap parents, dan sudah tentu kita ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati kita nanti. Dalam merawat sang buah hati, kita memerlukan perlengkapan yang baik dan memadai bagi kenyamanan sang buah hati, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang baik secara psikis dan motorik.
Kami memperkenalkan rental perlengkapan bayi untuk buah hati Anda. Karena saat ini harga-harga perlengkapan bayi cukup mahal dan hanya dipakai dalam periode tertentu saja, serta space yang dibutuhkan untuk penyimpanan memakan tempat, dengan menyewanya merupakan solusi pintar parents untuk buah hati Anda.
Sebagai informasi, barang-barang yang kami sewakan dalam kondisi baik, bersih dan tentunya steril karena kami melakukan sterilisasi khusus sebelum barang akan disewakan. Smart solutions bukan ??
* Jual Second & Ex-Gift
Jika parents bermaksud untuk memiliki barang-barang perlengkapan bayi dengan harga miring, namun masih dengan kondisi layak dan bersih, atau ingin memberikan kado kepada kolega yang sedang melahirkan, kami menyediakan beberapa pilihan yang bisa menjadi smart solutions. Ex Gift yang masih baik dan layak (masih tersegel) bisa jadi alternatif. Tidak perlu khawatir parents..karena barang-barang tersebut berkualitas dan bersih tentunya.
Salam hangat untuk buah hati Anda....
Kineta
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
==========================================================
Thursday, April 28, 2011
Monday, April 25, 2011
Tips merawat gigi , memotong kuku dan membersihkan telinga bayi
Kadang kadang or bahkan sering kali kita masih bingung bagaimana membersihkan bagian2 tubuh baby kita apalagi yang baru lahir. misalkan membersihkan gigi dan gusi, membersihkan telinga, memotong kuku dll.
Mungkin uraian dibawah ini bisa memberi gambaran Moms and Dads untuk bagaimana merawat baby khususnya yang baru lahir.
TIPS AMAN MERAWAT GIGI BAYI
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam.
Berikut langkah-langkahnya
Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut
Celupkan / basahi kain tersebut dengan air matang
Balutkan kain dan gusi si kecil secara perlahan
Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa
Membersihkan Gigi Bayi
Bila gigi bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika hendak menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum bisa berkumur. Posisikan ia duduk di pangkuan.
Arah membersihkannya bisa vertical maupun horizontal. Yang penting seluruh permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah) dan sela-selanya ikut dibersihkan. Kalau sudah selesai , seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai bersih.
CARA TEPAT MEMBERSIHKAN TELINGA
Mengingat kompleksnya organ telinga , jangan sembarangan membersihkannya. Susunan organ telinga tidak hanya terdiri dari daun telinga, melainkan ada bagian luar dan bagian dalam telinga. Yang harus mendapat perhatian ekstra adalah bagian dalam telinga, karena di sini terdapat organ-organ pendengaran. Namun tak perlu takut membersihkan telinga bayi.
Dengan memperhatikan hal-hal berikut , telinga bayi anda jadi bersih dan pendengarannya pun tak terganggu.
Bersihkan telinga bagian luar. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan lubang telinga .
Jangan bersihkan lubang telinga bagian dalam. Bagian ini belum bisa dimasuki kapas bertangkai. Selain kotoran bayi berbeda dengan orang dewasa yang lebih rentan terhadap debu dan cepat kotor.
Senandungkan lagu-lagu lembut dan ajak bayi bercakap-cakap, agar kegiatan membersihkan telinga menyenangkan hatinya.
Siapkan terlebih dahulu peralatan yang dibutuhkan , seperti baby oil, kapas bertangkai dan kapas bulat.
Basahi kapas bulat dengan baby oil , angkat kepala bayi lalu bersihkan bagian depan dan belakang daun telinga dengan hati-hati. Bersihkan ceruk-ceruk/ lekukan pada daun telinga dengan kapas bertangkai yang sebelumnya sudah diberi baby oil. Selesai membersihkan , keringkan telinga si kecil dengan handuk atau kain yang lembut.
CARA AMAN MENGGUNTING KUKU BAYI
* Siapkan Perlengkapan
Pilih gunting kuku khusus bayi . Umumnya gunting ini melengkung di bagian ujung agar lebih aman. Namun, bukan berarti gunting kuku khusus bayi tak beresiko sama sekali. Bagaimananapun, resiko kulit jari bayi terluka tetap ada. Jadi, tak ada salahnya kita juga menyiapkan obat antiseptic, sedikit air bersih dan cottonbuds. Pastikan gunting kuku bersih saat digunakan.
* Pilih waktu yang tepat
Seusai mandi adalah waktu tepat menggunting kuku, karena kuku dalam keadaan lunak. Lakukan secara hati-hati karena bayi banyak bergerak. Untuk mengatasinya, beberapa orangtua menyisatinya dengan menggunting kuku saat bayi tidur. Saat tidur, kondisi tangan bayi umumnya terbuka, sehingga kuku pun bisa lebih mudah digunting.
* Jangan takut
Buang jauh-jauh rasa takut atau khawatir. Selama kita hati-hati dan menggunakan perlengkapan yang tepat, acara menggunting kuku sangatlah aman. Kalaupun terjadi luka, umumnya hanya luka kecil yang bisa diobati dengan obat antiseptic.
Sumber dari http://www.klipingku.com/
Mungkin uraian dibawah ini bisa memberi gambaran Moms and Dads untuk bagaimana merawat baby khususnya yang baru lahir.
TIPS AMAN MERAWAT GIGI BAYI
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam.
Berikut langkah-langkahnya
Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut
Celupkan / basahi kain tersebut dengan air matang
Balutkan kain dan gusi si kecil secara perlahan
Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa
Membersihkan Gigi Bayi
Bila gigi bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika hendak menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum bisa berkumur. Posisikan ia duduk di pangkuan.
Arah membersihkannya bisa vertical maupun horizontal. Yang penting seluruh permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah) dan sela-selanya ikut dibersihkan. Kalau sudah selesai , seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai bersih.
CARA TEPAT MEMBERSIHKAN TELINGA
Mengingat kompleksnya organ telinga , jangan sembarangan membersihkannya. Susunan organ telinga tidak hanya terdiri dari daun telinga, melainkan ada bagian luar dan bagian dalam telinga. Yang harus mendapat perhatian ekstra adalah bagian dalam telinga, karena di sini terdapat organ-organ pendengaran. Namun tak perlu takut membersihkan telinga bayi.
Dengan memperhatikan hal-hal berikut , telinga bayi anda jadi bersih dan pendengarannya pun tak terganggu.
Bersihkan telinga bagian luar. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan lubang telinga .
Jangan bersihkan lubang telinga bagian dalam. Bagian ini belum bisa dimasuki kapas bertangkai. Selain kotoran bayi berbeda dengan orang dewasa yang lebih rentan terhadap debu dan cepat kotor.
Senandungkan lagu-lagu lembut dan ajak bayi bercakap-cakap, agar kegiatan membersihkan telinga menyenangkan hatinya.
Siapkan terlebih dahulu peralatan yang dibutuhkan , seperti baby oil, kapas bertangkai dan kapas bulat.
Basahi kapas bulat dengan baby oil , angkat kepala bayi lalu bersihkan bagian depan dan belakang daun telinga dengan hati-hati. Bersihkan ceruk-ceruk/ lekukan pada daun telinga dengan kapas bertangkai yang sebelumnya sudah diberi baby oil. Selesai membersihkan , keringkan telinga si kecil dengan handuk atau kain yang lembut.
CARA AMAN MENGGUNTING KUKU BAYI
* Siapkan Perlengkapan
Pilih gunting kuku khusus bayi . Umumnya gunting ini melengkung di bagian ujung agar lebih aman. Namun, bukan berarti gunting kuku khusus bayi tak beresiko sama sekali. Bagaimananapun, resiko kulit jari bayi terluka tetap ada. Jadi, tak ada salahnya kita juga menyiapkan obat antiseptic, sedikit air bersih dan cottonbuds. Pastikan gunting kuku bersih saat digunakan.
* Pilih waktu yang tepat
Seusai mandi adalah waktu tepat menggunting kuku, karena kuku dalam keadaan lunak. Lakukan secara hati-hati karena bayi banyak bergerak. Untuk mengatasinya, beberapa orangtua menyisatinya dengan menggunting kuku saat bayi tidur. Saat tidur, kondisi tangan bayi umumnya terbuka, sehingga kuku pun bisa lebih mudah digunting.
* Jangan takut
Buang jauh-jauh rasa takut atau khawatir. Selama kita hati-hati dan menggunakan perlengkapan yang tepat, acara menggunting kuku sangatlah aman. Kalaupun terjadi luka, umumnya hanya luka kecil yang bisa diobati dengan obat antiseptic.
Sumber dari http://www.klipingku.com/
Categories
Important News,
tips
Thursday, April 21, 2011
Wah, dapat kesempatan share di Koran Tempo & Tempo Interaktif.Siipp :)
Wahhhh...mamah Salma lagi muncul di Koran Tempo dan Website http://Tempointeraktif.com hari ini. Liputannya ga jauh2 dari pengalaman pribadi mamah Salma. Sekarang temanya tentang Kesehatan Anak. Mungkin lbh enak saya copas aja ya isi beritanya di http://tempointeraktif.com. Cekidottt Moms and Dads :)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Seribu akal telah dicoba Anita Iriani, 32 tahun, untuk membuat anaknya memiliki nafsu makan. Meski beberapa cara efektif membuat Salma, 2 tahun, buah hati Anita, minta untuk disuapi, namun belum juga sesuai dengan yang ditargetkan Anita. "Salma harusnya memiliki berat badan 12 kilogram, sekarang baru 11 kilogram," ujar Anita
Sedari kecil Salma memang tergolong anak yang mudah diberikan makan karena Anita selalu melakukan tips yang disarankan dokter ataupun temannya. Namun, saat usianya 13 bulan, Salma terkena sakit Campak Jerman dan DBD. Hal ini kontan membuat napsu makannya turun drastis. Berat badan Salma akhirnya tetap menyentuh 9 kilogram hingga usia 21 bulan, padahal seharusnya mencapai 11 kilogram. "Berdasarkan tes medis, dia terkena flek paru-paru yang memengaruhi napsu makannya," ungkap Anita. "Setelah diobati, napsu makan Salma pun berangsur meningkat," kata Anita.
Untuk tetap membuat Salma mudah diberi makan, Anita berkreasi dengan memberikan temulawak setiap pagi dan merumuskan kegiatan saat makan agar Salma tidak bosan. Kadang sambil nonton kartun Pocoyo, sambil naik odong-odong, naik sepeda, ataupun belajar. "Pokoknya dia harus dialihkan perhatiannya karena anaknya memang cepat bosan," kata Anita.
Tidak hanya Anita, sebagian besar kaum ibu memang memiliki masalah yang hampir sama mengenai anaknya yang masih kecil. dr. Damayanti Rusli Sjarif SpA(K), Ketua UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, mengatakan kegiatan makan sangat kompleks, melibatkan fisik, psikologik, dan lingkungan.
Perlu diingat bahwa kesalahan manajemen makanan sewaktu bayi dapat menyebabkan malnutrisi dan berdampak lebih parah dibandingkan dengan kekurangan pengelolaan makanan pada usia selanjutnya. Dan berdasarkan data Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (GSIYCF) WHO 2003 menunjukkan 60 persen kematian anak di bawah lima tahun disebabkan malnutrisi dan 2/3 nya berhubungan dengan inapropriate feeding practise selama satu tahun di awal kehidupan bayi.
Susah makan pada anak terutama batita kemungkinan besar disebabkan oleh cara pemberian makan pertama yang kurang sempurna sehingga memengaruhi kemampuan oromotornya.
Bayi yang baru lahir tidak dapat memfokuskan, baik mata maupun tangannya, ke sumber makanan. Perabaan pada pipi dan daerah sekitar mulut merangsang refleksnya untuk mengarahkan mulut ke puting susu atau dot dan selanjutnya melakukan gerakan menghisap. Hal ini membuat bayi terbiasa refleks untuk menghampiri makanan yang datang dari sendok.
Selain itu, pada lima bulan pertama, bayi biasanya memasukkan tangan ke dalam mulut. "Ini jangan dicegah karena akan melatih dan mempersiapkan bayi untuk mengolah makanan padat," kata Damayanti.
Kemampuan bayi pada usia tersebut adalah menelan makanan cair, yaitu ASI, tetapi mendorong makanan padat. Jika bayi dilarang untuk memasukkan tangannya ke mulut, maka refleks menjulurkan lidah (ekstrusi) nantinya tidak akan berkurang.
Akhirnya, membuat makanan padat spontan ditolak dan dimuntahkan oleh bayi, padahal saat umur 6 bulan bayi sudah harus dikenali Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan masuk pada fase kritis pertama. Bit, wortel, bayam, lobak pun tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 6 bulan karena kandungan nitrat yang tinggi.
Inilah yang terkadang membuat anak kebiasaan menolak makanan dan akhirnya terbawa susah makan untuk selanjutnya. "Jangan memakaikan anak Anda sarung tangan, cukup jamin tangan anak Anda bersih," tutur Damayanti.
MPASI dibutuhkan karena adanya kekurangan energi kebutuhan anak dengan ketersediaan ASI oleh ibu. Tahap awal mengetahui bayi sudah dapat dikenalkan makanan semi padat jika bayi sudah dapat duduk, kedua tangan dapat menggenggam benda dan memasukkannya ke dalam mulut.
MPASI yang diberikan adalah tepung beras yang kaya akan zat besi, dengan satu jenis bahan makanan terlebih dahulu, diberikan setelah minum ASI, lembut, halus, masih encer. Pemberian makanan lebih baik kurang dari setengah jam dan mulai dari takaran yang sedikit kemudian meningkat.
Menurut Damayanti, keterlambatan pada fase ini menyebabkan potensial untuk terjadinya gagal tumbuh, defisiensi zat besi, gangguan tumbuh-kembang. Sementara, jika terlalu cepat akan berisiko diare, dehidrasi, produksi ASI menurun, sensitisasi alergi, serta gangguan tumbuh-kembang.
Selanjutnya, 7-9 bulan, bayi masuk pada fase kritis kedua untuk mengenalkan bayi makanan semi padat yang lebih bertekstur yang memerlukan keterampilan mengunyah. Pada 9-12 bulan, bayi sudah terampil mengunyah, memegang benda dengan jari, dan minum gelas, namun tidak boleh diberikan madu. Pada usia 1 hingga 3 tahun anak dapat makan sendiri.
Pola makan yang baik diawali ASI atau susu pada pagi hari, sarapan dengan bubur, makanan selingan dari buah dan roti, makan siang, susu, makanan selingan pada sore hari, makan malam, dan susu. "Anak usia lebih dari 1 tahun normalnya bertambah 2 kilogram setiap tahun," tandas Damayanti.
"Selain jenis makanan, kualitas nutrisi baik berupa kecukupan energi maupun semua nutrisi sesuai umur juga tak kalah penting," kata Damayanti. Proses pengolahan seperti pemasakan yang menggunakan proses panas dapat menghilangkan sebagian maupun semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dari makanan tersebut.
Misalnya, kekurangan zat besi pada makanan padat yang tidak difortifikasi akan menyebabkan anemia zat besi yang selanjutnya berdampak negatif terhadap kekebalan dan kecerdasan otak. Jumlah masukan makanan sebagai sumber energi dan protein yang berkurang untuk jangka panjang, mungkin mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan yang pada masa bayi yang lazim disebut gagal tumbuh.
RENNY FITRIA SARI
Dikutip dari : TEMPO Interaktif,.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Seribu akal telah dicoba Anita Iriani, 32 tahun, untuk membuat anaknya memiliki nafsu makan. Meski beberapa cara efektif membuat Salma, 2 tahun, buah hati Anita, minta untuk disuapi, namun belum juga sesuai dengan yang ditargetkan Anita. "Salma harusnya memiliki berat badan 12 kilogram, sekarang baru 11 kilogram," ujar Anita
Sedari kecil Salma memang tergolong anak yang mudah diberikan makan karena Anita selalu melakukan tips yang disarankan dokter ataupun temannya. Namun, saat usianya 13 bulan, Salma terkena sakit Campak Jerman dan DBD. Hal ini kontan membuat napsu makannya turun drastis. Berat badan Salma akhirnya tetap menyentuh 9 kilogram hingga usia 21 bulan, padahal seharusnya mencapai 11 kilogram. "Berdasarkan tes medis, dia terkena flek paru-paru yang memengaruhi napsu makannya," ungkap Anita. "Setelah diobati, napsu makan Salma pun berangsur meningkat," kata Anita.
Untuk tetap membuat Salma mudah diberi makan, Anita berkreasi dengan memberikan temulawak setiap pagi dan merumuskan kegiatan saat makan agar Salma tidak bosan. Kadang sambil nonton kartun Pocoyo, sambil naik odong-odong, naik sepeda, ataupun belajar. "Pokoknya dia harus dialihkan perhatiannya karena anaknya memang cepat bosan," kata Anita.
Tidak hanya Anita, sebagian besar kaum ibu memang memiliki masalah yang hampir sama mengenai anaknya yang masih kecil. dr. Damayanti Rusli Sjarif SpA(K), Ketua UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, mengatakan kegiatan makan sangat kompleks, melibatkan fisik, psikologik, dan lingkungan.
Perlu diingat bahwa kesalahan manajemen makanan sewaktu bayi dapat menyebabkan malnutrisi dan berdampak lebih parah dibandingkan dengan kekurangan pengelolaan makanan pada usia selanjutnya. Dan berdasarkan data Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (GSIYCF) WHO 2003 menunjukkan 60 persen kematian anak di bawah lima tahun disebabkan malnutrisi dan 2/3 nya berhubungan dengan inapropriate feeding practise selama satu tahun di awal kehidupan bayi.
Susah makan pada anak terutama batita kemungkinan besar disebabkan oleh cara pemberian makan pertama yang kurang sempurna sehingga memengaruhi kemampuan oromotornya.
Bayi yang baru lahir tidak dapat memfokuskan, baik mata maupun tangannya, ke sumber makanan. Perabaan pada pipi dan daerah sekitar mulut merangsang refleksnya untuk mengarahkan mulut ke puting susu atau dot dan selanjutnya melakukan gerakan menghisap. Hal ini membuat bayi terbiasa refleks untuk menghampiri makanan yang datang dari sendok.
Selain itu, pada lima bulan pertama, bayi biasanya memasukkan tangan ke dalam mulut. "Ini jangan dicegah karena akan melatih dan mempersiapkan bayi untuk mengolah makanan padat," kata Damayanti.
Kemampuan bayi pada usia tersebut adalah menelan makanan cair, yaitu ASI, tetapi mendorong makanan padat. Jika bayi dilarang untuk memasukkan tangannya ke mulut, maka refleks menjulurkan lidah (ekstrusi) nantinya tidak akan berkurang.
Akhirnya, membuat makanan padat spontan ditolak dan dimuntahkan oleh bayi, padahal saat umur 6 bulan bayi sudah harus dikenali Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan masuk pada fase kritis pertama. Bit, wortel, bayam, lobak pun tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 6 bulan karena kandungan nitrat yang tinggi.
Inilah yang terkadang membuat anak kebiasaan menolak makanan dan akhirnya terbawa susah makan untuk selanjutnya. "Jangan memakaikan anak Anda sarung tangan, cukup jamin tangan anak Anda bersih," tutur Damayanti.
MPASI dibutuhkan karena adanya kekurangan energi kebutuhan anak dengan ketersediaan ASI oleh ibu. Tahap awal mengetahui bayi sudah dapat dikenalkan makanan semi padat jika bayi sudah dapat duduk, kedua tangan dapat menggenggam benda dan memasukkannya ke dalam mulut.
MPASI yang diberikan adalah tepung beras yang kaya akan zat besi, dengan satu jenis bahan makanan terlebih dahulu, diberikan setelah minum ASI, lembut, halus, masih encer. Pemberian makanan lebih baik kurang dari setengah jam dan mulai dari takaran yang sedikit kemudian meningkat.
Menurut Damayanti, keterlambatan pada fase ini menyebabkan potensial untuk terjadinya gagal tumbuh, defisiensi zat besi, gangguan tumbuh-kembang. Sementara, jika terlalu cepat akan berisiko diare, dehidrasi, produksi ASI menurun, sensitisasi alergi, serta gangguan tumbuh-kembang.
Selanjutnya, 7-9 bulan, bayi masuk pada fase kritis kedua untuk mengenalkan bayi makanan semi padat yang lebih bertekstur yang memerlukan keterampilan mengunyah. Pada 9-12 bulan, bayi sudah terampil mengunyah, memegang benda dengan jari, dan minum gelas, namun tidak boleh diberikan madu. Pada usia 1 hingga 3 tahun anak dapat makan sendiri.
Pola makan yang baik diawali ASI atau susu pada pagi hari, sarapan dengan bubur, makanan selingan dari buah dan roti, makan siang, susu, makanan selingan pada sore hari, makan malam, dan susu. "Anak usia lebih dari 1 tahun normalnya bertambah 2 kilogram setiap tahun," tandas Damayanti.
"Selain jenis makanan, kualitas nutrisi baik berupa kecukupan energi maupun semua nutrisi sesuai umur juga tak kalah penting," kata Damayanti. Proses pengolahan seperti pemasakan yang menggunakan proses panas dapat menghilangkan sebagian maupun semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dari makanan tersebut.
Misalnya, kekurangan zat besi pada makanan padat yang tidak difortifikasi akan menyebabkan anemia zat besi yang selanjutnya berdampak negatif terhadap kekebalan dan kecerdasan otak. Jumlah masukan makanan sebagai sumber energi dan protein yang berkurang untuk jangka panjang, mungkin mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan yang pada masa bayi yang lazim disebut gagal tumbuh.
RENNY FITRIA SARI
Dikutip dari : TEMPO Interaktif,.
Categories
Important News,
my blog
Nonton TV Mempersempit Arteri Anak
Anak usia enam tahun yang banyak menonton televisi cenderung memiliki arteri yang sempit di belakang mata mereka.
Menurut penelitian baru, kondisi itu meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes di kemudian hari.
Tidak jelas apakah penyempitan itu dapat pulih kembali, tetapi masalah yang sama kurang umum terjadi pada anak-anak yang menghabiskan waktu yang sama dengan bermain game komputer.
Peneliti dari Centre for Vision Research Universitas Sydney memeriksa arteri di belakang mata sekitar 1.500 anak dari 34 sekolah di seluruh wilayah Sydney.
Setiap jam menonton televisi per hari dikaitkan dengan rata-rata 1,53 per seribu milimeter penyempitan diameter arteriol retina.
Ini merupakan risiko kesehatan yang sama dengan peningkatan 10mmHG tekanan darah sistolik.
Anak-anak yang menghabiskan setidaknya satu jam setiap hari berolahraga memiliki arteri retina yang lebih luas secara signifikan dibandingkan mereka yang secara fisik aktif kurang dari satu jam per hari.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal American Heart Association "Thrombosis and Vascular Biology".
SMH | ERWIN Z
Dikutip dari : TEMPO Interaktif
Menurut penelitian baru, kondisi itu meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes di kemudian hari.
Tidak jelas apakah penyempitan itu dapat pulih kembali, tetapi masalah yang sama kurang umum terjadi pada anak-anak yang menghabiskan waktu yang sama dengan bermain game komputer.
Peneliti dari Centre for Vision Research Universitas Sydney memeriksa arteri di belakang mata sekitar 1.500 anak dari 34 sekolah di seluruh wilayah Sydney.
Setiap jam menonton televisi per hari dikaitkan dengan rata-rata 1,53 per seribu milimeter penyempitan diameter arteriol retina.
Ini merupakan risiko kesehatan yang sama dengan peningkatan 10mmHG tekanan darah sistolik.
Anak-anak yang menghabiskan setidaknya satu jam setiap hari berolahraga memiliki arteri retina yang lebih luas secara signifikan dibandingkan mereka yang secara fisik aktif kurang dari satu jam per hari.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal American Heart Association "Thrombosis and Vascular Biology".
SMH | ERWIN Z
Dikutip dari : TEMPO Interaktif
Categories
Important News
Ini Bahaya Kanker Tulang yang Gerogoti Franky
Penyanyi balada kebanggaan Indonesia Franky Sahilatua meninggal Rabu (20/03) sore tadi lantaran keganasan kanker sumsum tulang belakang atau multiple myeloma. Penyakit ini masuk kategori kanker darah yang menyerang pusat kekebalan tubuh.
nilah salah satu penyakit terlangka di dunia. Bayangkan hanya 2 atau 3 orang per 100 ribu jiwa saja yang mungkin terkena kanker ganas ini. Penyebab dan obatnya pun belum ditemukan.
Perkembangan kanker yang diderita Franky diawali dengan pertumbuhan sel plasma-salah satu bagian sel darah putih- dalam sumsum tulang yang tidak normal. Sel plasma itu dalam kondisi normal diperlukan, karena menghasilkan protein yang disebut antibodi, sebagai bagian dari sistem imunitas tubuh.
Tapi peningkatan sel yang tak terkontrol bisa merusak tulang dan jaringan sekitarnya. "Sederhananya, kanker ini mendesak tulang," kata Noorwati Sutandyo, pakar penyakit dalam darah dan kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais kepada Harun Mahbub dari Tempo beberapa waktu lalu.
Pada penderita myeloma, sel plasma melebihi kadar normal. Dari lima persen sel plasma yang seharusnya ada di sumsum tulang, pada penderita kanker ini kadarnya bisa dua kali lipat. Sel plasma yang abnormal ini tidak hanya berdiam di sumsum, tapi juga pada bagian tubuh lain, dan kerap ditemukan di tulang panggul, tulang rusuk, serta tulang tengkorak-karena itu disebut multiple myeloma. Antibodi yang dihasilkan pun ikut meningkat.
Antibodi yang abnormal tadi terkumpul di dalam darah atau air kemih, kadang ditemukan juga di daerah selain tulang, misalnya di paru dan organ reproduksi. Pecahan dari antibodi yang abnormal (protein Bence-Jones) kerap terkumpul di ginjal, merusak dan memicu gagal ginjal.
Selain itu, penderita mengalami anemia, karena sel normal penghasil sel darah merah di sumsum tulang belakang tergeser oleh sel yang tidak normal. Darah yang mengental (sindroma hiperviskositas) pun bisa mempengaruhi aliran darah ke otak, kulit, jari tangan dan kaki, serta hidung.
Antibodi yang abnormal tadi terkumpul di dalam darah atau air kemih, kadang ditemukan juga di daerah selain tulang, misalnya di paru dan organ reproduksi. Pecahan dari antibodi yang abnormal (protein Bence-Jones) kerap terkumpul di ginjal, merusak dan memicu gagal ginjal.
Selain itu, penderita mengalami anemia, karena sel normal penghasil sel darah merah di sumsum tulang belakang tergeser oleh sel yang tidak normal. Darah yang mengental (sindroma hiperviskositas) pun bisa mempengaruhi aliran darah ke otak, kulit, jari tangan dan kaki, serta hidung.
Benar saja, beberapa gejala mematikan pernah dirasakan Franky sebelum dan setelah dirawat di General Hospital Singapura pada 2010. Gejala itu diantaranya sakit ginjal, perdarahan yang lama pulih, jari-jemari merah muda kepucatan dan terasa sakit jika seluruh anggota badan disentuh.
"Tulang jadi keropos dan terasa nyeri," kata Luthfi Gatam, dokter spesialis tulang belakang dari Rumah Sakit Internasional Bintaro. Dan Frany pun tidak bisa tidur terlentang.
Dikutip dari : TEMPO Interaktif, Jakarta
Categories
Important News
Sunday, April 17, 2011
Friday, April 8, 2011
LANGKAH-LANGKAH MAU SEWA DI KINETA
1.Pilih barang yang ingin disewa..sesuaikan ya dengan kebutuhan bayi moms..
2.text me to 08787 300 5565 or call me at flexy 0251 7144413 in order to find
wheather the stuff's available atau tidak untuk disewa
3. Melengkapi semua data dan dokumen rental meliputi Formulir Permohonan Sewa, FC KTP/SIM, FC KK
4. Barang perlengkapan bayi minimal sewa selama 1 bulan (sorry untuk penyewaan kurang dari 1 bulan kami belum bisa layani )
5. Pembayaran sewa dibayar dimuka sebelum barang diambil
6. Kondisi barang pada saat dikembalikan harus baik (sesuai dengan kondisi pada saat disewa).
7. Mohon dikembalikan sesuai jatuh tempo.....(kontak dulu ke kineta would be better supaya bisa berkoordinasi lagi)
2.text me to 08787 300 5565 or call me at flexy 0251 7144413 in order to find
wheather the stuff's available atau tidak untuk disewa
3. Melengkapi semua data dan dokumen rental meliputi Formulir Permohonan Sewa, FC KTP/SIM, FC KK
4. Barang perlengkapan bayi minimal sewa selama 1 bulan (sorry untuk penyewaan kurang dari 1 bulan kami belum bisa layani )
5. Pembayaran sewa dibayar dimuka sebelum barang diambil
6. Kondisi barang pada saat dikembalikan harus baik (sesuai dengan kondisi pada saat disewa).
7. Mohon dikembalikan sesuai jatuh tempo.....(kontak dulu ke kineta would be better supaya bisa berkoordinasi lagi)
Categories
LANGKAH-LANGKAH UNTUK SEWA
Subscribe to:
Posts (Atom)