Tes mantoux apaan sih ? itu pertanyaan pertama yang terlontar dari bibir mamah salma pas yangtri nya menyarankan salma di tes mantoux. melihat salma yang agak sulit makan dan BB nya ga naik2 sudah berbulan2 juga salma sering banget punggungnya keringatan. Abis dokternya ga bilang perlu di tes mantoux sih. bahkan udh tny ke dokter anak lain jg ga perlu tes itu.
Cuman sejak salma dirawat di RS dg diagnosa batuk2 dan leukosit tinggi, mamah salma jadi mempertimbangkan kyknya perlu jg tes mantoux. Dari yang temukan di sumber2 terpercaya, tes mantoux itu tes untuk mendeteksi/mengetahui adanya infeksi kuman Tuberkulosis (TBC). Tes ini sudah lama dikenal, tetapi hingga saat ini masih mempunyai nilai diagnostic yang tinggi terutama pada anak dengan sensitivitas dan spesifisitas di atas 90 %.
Tes mantoux dilakukan dengan cara menyuntikkan tuberkulin ( suatu komponen protein kuman TBC yang mempunyai sifat antigenic yang kuat) ke dalam lapisan kulit lengan bawah seseorang. Nahhh..salma juga disuntik itu, tepatnya dibawah kulit spt halnya vaksin BCG. Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikkan. Makanya disebut juga dengan tes tuberkulin.Protein tadi (tuberkulin) bila disuntikkan ke dalam lapisan kulit seseorang yang telah terinfeksi TBC akan menimbulkan reaksi di kulit tersebut berupa bentol kemerahan (indurasi) setelah 48-72 jam kemudian.Begitu pula dg suntikan yang ada di Salma,keesokan harinya saja sdh muncul bentol merah bulat dilokasi penyuntikkan.
Yang diukur adalah diameter bentol (indurasi) bukan kemerahan yang terjadi setelah penyuntikkan. Apabila diameter indurasi 0-4 mm dinyatakan negatif. Bila diameter 5-9 dinyatakan positif meragukan, karena dapat disebabkan oleh infeksi kuman M.atipik atau karena anak pernah diimunisasi BCG.
Untuk hasil yang meragukan ini,jika perlu diulang. Untuk menghindari efek dari penyuntikan sebelumnya (efek booster), ulangan dilakukan 2 minggu kemudian.
Untuk kondisi salma sendiri, saya liat sih antara 5-9 mm deh kyknya...dokter bilang ini positif. oleh karenanya harus didukung pula dengan rontgen.Namun sth dirontgen basah oleh staff radiologi, ternyata hasilnya negatif. Muncul bentol merah pada tangan salma dikarenakan vaksin BCGnya. Alhamdulillahhhhh....
Untuk informasi lbh lanjut, ga ada salahnya kita juga tau ttg hasil yang positif dan negatif dari tes mantoux itu dilihat dari diameternya.
Diameter indurasi 15 mm dinyatakan postif tanpa melihat status BCG pasien. Pada anak balita yang telah mendapat BCG, diameter indurasi 10-15 mm masih mungkin disebabkan oleh BCGnya selain oleh infeksi kuman TBC. Sedangkan bila ukuran indurasi ? 15 mm hasil positif ini lebih mungkin karena infeksi kuman TBC dibandingkan karena akibat imunisasi BCGnya.
Pengaruh BCG terhadap reaksi positif tuberkulin paling lambat berlangsung hingga 5 tahun setelah penyuntikan. Jadi bila membaca hasil tes mantoux pada anak-anak di atas usia 5 tahun faktor BCG dapat diabaikan.
Tes mantoux positif dapat dijumpai pada 3 keadaan sebagai berikut :
- Infeksi TBC alamiah: Infeksi TBC tanpa sakit, infeksi TBC dan sakit TBC, dan pasca terapi TBC
- Imunisasi BCG
- Infeksi mikobakterium atipik/M. leprae.
- Tidak ada infeksi TBC
- Dalam masa inkubasi infeksi TBC ( maksudnya kuman sudah masuk tapi belum timbul gejala dan belum terbentuk kompleks primer)
- Anergi.
Dearest Moms, bagaimana dengan buah hatin Moms. Apakah perlu dites mantoux ? paling tidak skrg sdh ada gambaran mengenai tes itu sendiri ya :)
0 comments:
Post a Comment