Keju bagi bayi, amankah ?

Lulus ASI eksklusif setelah 6 bulan, berikutnya MPASI nih. Moms pastilah sudah menjadwalkan pemberian MPASI hingga 1 tahun, "less" dari garam dan gula. Namun ga sedikit yang mengganti pemberian garam dengan pemberian keju sebagai pengganti rasa asin atau bahkan hanya sekedar perasa. Dari pengalaman saya, Salma baru saya kasih keju setelah Salma berusia 1 tahun. itupun menurut anjuran dokter, meskipun teman seangkatannya sudah mulai makan keju dimana skrg ini bahkan sudah ada yang namanya keju baby... (saya jg baru tahu dari teman saya yang ngasih keju ke bayinya). kemasannya lucu..dibuat bulat2 dan dibungkus dengan plastik warna merah.kelihatan sangat menggiurkan.....yummy...

Namun, kita sekarang perlu bertanya, amankah keju bagi bayi ? dari salah satu milis bersama ahli gizi, ternyata banyak hal yang cukup mengagetkan diluar "common sense". Diantaranya :

1. Keju *bukan* pengganti garam. Karena pada dasarnya keju adalah makanan kaya garam. Untuk membuat keju, memang sengaja ditambahkan banyak garam, karena mikroba baik yang akan memfermentasi susu menjadi keju adalah jenis mikroba yang bisa hidup baik di lingkungan tinggi garam. Jadi, menambahkan keju ke dalam makanan = menambahkan garam. Dengan demikian, keju *bukan* pengganti garam, karena keju ya garam itu sendiri.  
2. Ada persepsi yang salah mengenai garam dalam makanan bayi. Anjuran ahli gizi, makanan bayi tidak perlu dibubuhi garam, karena (1) indra pengecap bayi kita masih sangat-sangat-sangat sensitif, sehingga ia bisa menikmati citarasa dasar makanan, (2) mineral garam -dhi. natrium- bisa didapatkan bayi kita dari makanan alami, (3) cara ini juga baik untuk memperkaya perbendaharaan citarasa bayi kita, sekaligus membuatnya sensitif terhadap citarasa, sehingga ia kelak tidak berlebihan mengonsumsi garam (tidak suka makanan-masakan yg asin-asin-asin).  
3. Keju pembentuk asam, kurang lebih sederajad dengan pasta dan soda.Bisa dibayangkan bayi kita sudah "hampir melahap" makanan mengandung pasta ataupun soda. hiiiiii..kasian yaaa.
4.  Keju meskipun kaya kalsium, sebaiknya juga tidak menjadi bagian dari menu harian anak-anak, karena kandungan garamnya (natrium) sangat tinggi. Keju bisa diberikan beberapa kali saja dalam seminggu, paling banyak 3x seminggu. Kalau ingin mendapatkan kalsiumnya, tubuh kita bisa mendapatkannya dari beragam sayuran berwarna hijau gelap.. Contohnya bayam, kangkung, sawi/caisim, buncis, kacang panjang, kecipir, brokoli, daun melinjo, daun pakis, daun pepaya, dll. Walaupun demikian, setiap kali masak dan/atau menyiapkan hidangan dalam sehari sebaiknya masakan/hidangan sayuran selalu terdiri dari sayuran dengan warna-warna lain selain hijau
   
   

Nah Moms, mungkin informasi diatas bisa sebagai bahan pertimbangan mengenai apa yang akan kita berikan buat buah hati kita saat MPASI. Be wise...be smart....